Advertisement
Konflik Israel vs Lebanon Dikhawatirkan Meluas, Ahli PBB: Hentikan Sekarang Juga!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Meningkatnya serangan antara Israel dan Lebanon dikhawatirkan menambah buruk kondisi di wilayah Timur Tengah. Jika tidak segera dihentikan, permusuhan kedua negara itu berisiko meluaskan konflik ke seluruh wilayah.
“Meningkatnya kekerasan menambah ketidakstabilan dan penderitaan warga sipil di wilayah yang lebih luas, termasuk di Palestina,” kata para ahli PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dalam sebuah pernyataan, Senin (30/9/2024).
Advertisement
Mereka menuduh Israel menggunakan kekerasan destruktif yang sama seperti yang terjadi dalam perang yang telah berlangsung hampir setahun di Gaza, tetapi sekarang juga di Lebanon.
"Kami mengutuk keras tindakan Israel yang menggunakan kekerasan destruktif yang sama seperti yang dilakukan di Gaza saat menyerang Lebanon, menyarankan bahwa serangan terhadap warga sipil dibenarkan karena anggota Hizbullah diduga bersembunyi di antara mereka dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia," ucap mereka.
Para ahli mengatakan serangan udara Israel di daerah padat penduduk di Lebanon, di mana bangunan tempat tinggal dihancurkan tanpa peringatan evakuasi yang memadai, bisa melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Mereka berargumentasi bahwa serangan tersebut melanggar prinsip pembedaan, proporsionalitas, kehati-hatian, dan keharusan, sehingga berpotensi menyebabkan pembunuhan massal karena penghancuran rumah secara massal.
“Eskalasi dan perluasan serangan terhadap warga sipil yang sekarang kita lihat di Lebanon, terjadi di samping kampanye genosida terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza yang telah kami kutuk selama berbulan-bulan,” tutur mereka.
Mereka juga menyuarakan keprihatinan mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh roket dan rudal yang diluncurkan Hizbullah ke Israel sejak 7 Oktober lalu, hampir setahun yang lalu.
BACA JUGA: Eksalasi Meningkat, Sekjen PBB: Hentikan Kekerasan di Timur Tengah!
“Kami mendesak penghentian segera permusuhan dan intervensi cepat oleh Dewan Keamanan PBB untuk sepenuhnya menjalankan perannya dan mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut dan pemindahan paksa secara sewenang-wenang,
Dewan Keamanan PBB, lanjutnya, harus menjamin perlindungan warga sipil di semua pihak, menyelidiki kejahatan yang dilakukan, dan lebih memperkuat kehadiran perlindungan PBB di kawasan tersebut.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai sasaran Hizbullah di Lebanon, menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan tersebut, termasuk pemimpin kelompok, Hassan Nasrallah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS Bakal Umumkan Data Pengangguran dan Kemiskinan Setelah Melapor ke Prabowo
- 219 Proyek Strategis Nasional Disiapkan untuk 2026, Ada Tujuh Proyek Baru Arahan Prabowo
- Kemenkes Bakal Gabungkan Pelayanan Hepatitis dengan Cek Kesehatan Gratis
- Uji Undang-Undang Hak Cipta, Lesti Kejora dan Sammy Simorangkir Menyanyi di Ruang Sidang MK
- 2 Orang Hanyut dan Ribuan Orang di Filipina Dievakuasi Akibat Banjir
Advertisement
Advertisement

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Ungkap Alasan Mantan Dirkeu Sritex Allan Moran Severino Jadi Tersangka, Pencairan Kredit untuk Bayar Utang
- Kerugian Negara Akibat Kasus Sritex Capai Rp1 Triliun
- Mandiri Taspen Resmikan Program Bedah Rumah di Bekasi
- Ini Cara Cek Daftar Penerima Bansos Terbaru 2025 untuk PKH dan BPNT lewat Website dan HP
- Eks Marinir AL Indonesia Jadi Tentara Bayaran Rusia Kini Minta Pulang, Anggota DPR Sebut Negara Tidak Boleh Kasihan
- Hamas Vs Israel Kemungkinan Bakal Gencatan Senjata Pekan Ini
- Tujuh Tersangka Kasus Korupsi Sritex dari Pihak Bank, Ini Peran yang Diungkap Kejagung
Advertisement
Advertisement